Ice Cream Oen
Hujan rintik-rintik tak menghalangi saya dan ketiga krucil yang menemani saya siang itu untuk bertandang ke restaurant Oen. Restaurant yang telah berdiri sejak tahun 1930 itu terlihat ramai pengunjung. Tak hanya penduduk setempat, terlihat beberapa pengunjung merupakan wisatawan yang sedang mengunjungi kota Malang seperti saya. Di sudut ruangan saya juga melihat beberapa wisatawan asing sedang asyik ngobrol.
Sejak menginjakkan kaki di kota Malang delapan tahun lalu, ice cream Oen menjadi salah satu kuliner yang paling ingin saya cicipi. Sayangnya, dua kali mengunjungi restaurant ini, saya harus gigit jari karena nggak kebagian ice cream yang katanya super lezat. Walhasil, saya pun menggiring ketiga krucil yang saya ajak untuk mencicipi ice cream Oen ke Mekdi yang berada tepat di depan restaurant Oen. Oya, pengen tahu bagaimana penampakan ice cream Oen yang bikin saya ngiler? Nih, saya kasih lihat fotonya hasil pinjam punya tetangga.
Hmm..dari gambarnya terlihat yummy banget, kan?
Meski tak bisa mencicipi ice cream Oen yang super lezat, saya masih bisa menikmati interior restauran Oen yang vintage banget. Khas tempo doeloe.
Furnitur yang digunakan betul-betul mencerminkan suasana tempo doeloe. Kursi-kursi yang terbuat dari rotan ditata sedemikian rupa berdampingan dengan furnitur lain yang tak kalah jadul seperti piano disudut ruangan serta rak tempat mendisplay jajanan di dekat pintu masuk. Suasana yang dihadirkan nyaman banget, membuat pengunjung betah duduk berlama-lama, menikmati sajian sambil ngobrol bareng sahabat ataupun keluarga pastinya tambah seru.
Tak hanya itu, dinding restaurant juga dipenuhi dengan foto-foto lawas yang pastinya menambah kuat kesan tempo doeloe restaurant Oen. Kunjungan ke kota Malang tak lengkap rasanya jika tak mencicipi sajian ice cream Oen.
Bakso Kota Cak Man
Kabarnya bakso Kota Cak Man telah memiliki 11 outlet yang tersebar di kota Malang. Bahkan kini, bakso Kota Cak Man juga bisa ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia diantara Jakarta, Makassar, Surabaya, Batam, Kediri, Samarinda, Manado, Ternate dan beberapa kota lainnya. Meski demikian, tak ada salahnya mencicip bakso Kota Cak Man langsung dari asalnya yang beralamat Jl. WR. Supratman C1 Kav. 13-14 saat berkunjung ke kota Malang.
Bakso Kota Cak Man memiliki keunikan tersendiri dibandingkan bakso lain yang tersebar diberbagai penjuru Nusantara. Jika bakso pada umumnya berisi pentolan daging, mie, pangsit dan irisan tahu, bakso Kota Cak Man memiliki berbagai variasi isi yang bisa dipilih sesuai selera kita. Jenis isian yang bisa dipilih diantaranya, bakso halus, bakso kasar, bakso jumbo, bakso koyak, aneka gorengan, siomay basah, tahu isi, goreng panjang balut usus, goreng rempelo ati, aneka jerohan/kikil, lontong, mie, su’un, tahu telur, tahu siomay.
Tak banyak varian yang saya pilih pada kunjungan kali ini. Demi kesehatan, saya kini mulai mengurangi masakan berbahan daging ayam dan daging sapi, dan lebih memilih olahan berbahan ikan laut. Varian isi yang saya pilih hanyalah bakso kotak, udang balur tepung dan bakso bulat ukuran sedang.
Repoeblik TelO
Puas menikmati sajian kuliner khas Malang, saatnya mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal. Jika tak ingin membawa oleh-oleh aneka kripik buah ataupun kripik tempe, tidak ada salahnya kita membawa oleh-oleh berbahan ubi.
Dan, langkah kaki saya pun terayun di outlet penjual oleh-oleh yang kesemuanya berbahan dasar ubi. Pokoknya mau cari apa saja yang berbahan ubi semua ada! Mulai dari bakpia, keripik, mie, minuman, es krim dan aneka kue berbahan ubi lengkap di outlet ini.
Saya agak bingung dengan nama outlet ini. Di baliho depan tertulis BakpaO TelO sementara dibagian dalam saya temukan tulisan Repoeblik TelO. So, akhirnya saya pun menyebutnya Repoeblik TelO. Dan, salah satu oleh-oleh favorit saya yang bisa dibawa pulang yakni Bakpao.
Bakpaonya ini asli enak banget. Teksturnya lembut dengan komposisi isi yang pas. Isi bakpao yang bisa dipilih yakni coklat dan kacang hijau. Saya membeli kedua varian isi agar tak penasaran bagaimana sedapnya kedua jenis isian.
Selain mencicipi bakpao yang super lembut, saya juga memesan juice telo. Rasa telo dipadu semriwingnya soda mengalir dikerongkongan saya saat panas matahari berada dipuncaknya.
Tak puas dengan kesegaran juice telo, saya kembali memesan yang dingin-dingin yakni ice cream telo. Sekali jilat langsung terasa maknyes ademnya.
sumber: http://ikakoentjoro.com/hunting-kuliner-khas-malang/
0 komentar:
Posting Komentar