a. Nama
: Fenty Nahdliyyati
Choirunnisa
NIM/
Kelas : 18090000134 / B
Mata
Kuliah : Psikologi Kepribadian
Judul
Film : Black Swan
b. Review
Nina
Sayers adalah wanita berusia 28 tahun yang memilki hobi menari balet, ia tumbuh
dan dididik hanya dengan seorang ibu. Ibunya adalah seorang yang otoriter,
selalu menyiapkan apapun pada Nina hingga setelah latihan juga membantu
melepaskan baju Nina. Didikan ibunya yang terlalu protektif itu menyebabkan
Nina menjadi seseorang yang tertutup, kurang dapat bersosialisasi dengan mudah,
namun memiliki sifat yang perfeksionis. Nina menjaga latihan baletnya dengan
sangat baik bahkan bisa dikatakan terlalu berlebihan hingga dalam kamarnyapun
ia berlatih hingga jemari kakinya berdarah sering juga kesleo. Dalam sekolah
baletnya akan ada sebuah pertunjukan besar yang berjudul Swan Lake. Pelatih yang bernama Thomas mencari pengganti peran Ratu
angsa untuk menggantikan ratu angsa sebelumnya yang bernama Beth. Seluruh
penari ingin mendapatkan peran itu dan berusaha dengan sungguh-sungguh, tak
terkecuali Nina. Obsesinya berperan sebagai ratu angsa memaksa dirinya berlatih
lebih keras dan didukung oleh ibunya. Dalam peran ratu angsa penari harus bisa
menjadi peran White Swan yang lemah,
gemulai, dan sangat dapat mengontrol diri dan juga sekaligus menjadi Black Swan yang sangat bebas, penuh
gairah dan sensual. Pelatih Thomas menyadari bahwa Nina adalah peran yang
sangat cocok untuk White Swan karena
ia sangat pandai mengontrol diri dan sesuai dengan pribadinya yang lemah,
gemulai dan sangat feminim, namun tidak untuk Black Swan pelatih Thomas sangat yakin bahwa Nina tidak cocok
memerankannya. Karena obsesi Nina yang sangat besar untuk menjadi peran ratu
angsa, ia mencuri make up milik Beth dengan alasan ingin sempurna. Bahkan ia
mendatangi Thomas untuk berbicara dan sedikit menggoda dengan berdandan seperti
Beth, semua itu ia lakukan hanya demi obsesinya. Hingga akhirnya pelatih Thomas
memilih Nina untuk berperan menjadi ratu angsa. Tentu tidak mudah bagi Nina
untuk menjalankan peran itu, apalagi Black
Swan yang sifat dan sikapnya sangat berbanding terbalik dengan pribadinya.
Obsesi yang sangat menggebu-gebu untuk menjadi sempurna menjadikan Nina
berubah, ditambah lagi dengan tekanan pelatih yang sangat keras menjadikan Nina
terjun terlalu dalam sebagai peran ratu hingga sering halusinasi dan
berkepribadian ganda. Banyak hal misterius penuh teka-teki dan insiden ada
dalam film ini. Dan akhirnya Nina berhasil menjadi Ratu Angsa yang sempurna
berkat latihannya yang sungguh-sungguh dan obsesinya yang sangat kuat
menjadikan ia berhasil mengeluarkan batas dalam diri dan berkehendak bebas.
c. Analisa
·
Berdasarkan teori Psikologi
Individual Alfred Adler
Adler
mengemukakan pendapatnya yang memiliki perbedaan dengan Freud. Adler memiliki
pokok-pokok dalam teorinya yang mencakup enam hal. Yang pertama satu-satunya
kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah perjuangan
untuk sukses atau menjadi superior. Hal
itu berlaku pada Nina yang berjuang untuk menjadi ratu angsa dan membuktikan
pada semua orang bahwa ia mampu. Segala tindakannya selama proses latihan
adalah semata-mata ingin diakui bahwa menjadi peran yang berbeda dengan sifat
asli itu bisa ia lakukan walaupun menggunakan segala cara hingga kehilangan
sifat asli dan bisa dikatakan melampaui batas. Hakikatnya setiap manusia ingin
menjadi superior dan diakui oleh orang lain. Yang kedua adalah persepsi
subyektif individu membentuk tingkah laku dan kepribadian, persepsi Nina untuk
ingin berperan sempurna sebagai ratu angsa menyebabkan ia membentuk tingkah
laku yang berbeda dengan dirinya sejak dahulu, segala yang ia lakukan demi
mencapai obsesinya, termasuk kepribadiannya yang juga ikut berubah seperti Nina
yang tertutup, lemah, menurut dengan ibunya menjadi Nina yang bebas contohnya
dalam hal seksual, memilih pendapat dan bertindak sesuai keinginannya. Yang
ketiga adalah semua fenomena psikologi disatukan didalam diri individu dalam
bentuk self, Adler menyebutkan bahwa
kesadaran lebih dominan dalam hal mencapai suatu tujuan. Nina sadar bahwa ia
betul-betul ingin menjadi sempurna memerankan ratu angsa namun dalam tingkah
laku dan kepribadiannya juga diselimuti ketidaksadaran contohnya berhalusinasi
bahwa ia memiliki doppelganger yang
buruk dan menjadi liar. Yang keempat adalah manfaat dari aktivitas manusia
harus dilihat dari sudut pandang interes sosial, sejatinya penari/seniman
adalah ingin menghibur diri orang lain, ia akan merasa berharga bila orang lain
menyukai karyanya, hal tersebut menjadi prinsip Nina dalam menari, ia sangat
senang dan mengakui bahwa ia sempurna saat karya menarinya disukai banyak
orang. Yang kelima semua potensi manusia dikembangkan sesuai gaya hidup. Gaya
hidup terbentuk pada usia 4-5 tahun, gaya hidup dibentuk oleh anak melalui
pengamatan dan interpretasi terhadap kemampuan intrindik(hereditas) dan lingkungan
obyektif. Nina mempunyai gaya hidup sebagai penari adalah hereditas dari ibunya
yang didukung dengan lingkungan obyektif juga sebagai penari. Hal tersebut
tertancap dalam pribadi Nina. Terakhir yang keenam adalah gaya hidup
dikembangkan melalui kekuatan kreatif. Diri kreatif memberi arti pada
kehidupan, menciptakan tujuan maupun sarana untuk mencapainya. Diri kreatif
mengalir dalam diri Nina seiring prosesnya untuk menjadi superior sebagai ratu
angsa. Konsep itu memperkuat pandangan Adler bahwa kepribadian itu dinamik.
·
Berdasarkan teori Psikologi
Analitik Carl Gustav Jung
Jung
melihat bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh sejarah individu dan rasnya
(kausalitas) dan tujuan-tujuan aspirasi. Jadi faktor masa lalu dan masa depan
berpengaruh pada tingkah laku manusia. Jung berpendapat bahwa jiwa manusia
terdiri dari alam sadar dan alam tidak sadar. Alam sadar adalah penyesuaian
terhadap dunia luar, sedangkan alam tidak sadar adalah penyesuaian dengan dunia
dalam. Struktur kepribadian menurut Jung meliputi kesadaran, ketidaksadaran
pribadi, dan ketidaksadaran kolektif. Kesadaran itu adalah ego yang berperan
penting dalam menentukan fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan. Dalam
kesadaran Nina mempersepsikan bahwa dirinya akan berperan sebagai ratu angsa yang
akan memerankan sebagai White Swan
dan Black Swan dalam pertunjukan
namun ia sadar bahwa menjadi Black Swan
adalah hal yang bertentangan dengan pribadinya yang condong pada White Swan. Selanjutnya ketidaksadaran
pribadi yaitu fikiran, perasaan dan tingkah lakunya berusaha menjadi apa yang
ia persepsikan secara sempurna, namun karena obsesinya untuk tampil sempurna
dalam pertunjukan terlalu tinggi dan ditambah dengan tekanan dari pelatih, ia
mengalami permasalahan-permasalahan batin. Berikutnya ketidaksadaran kolektif,
merupakan fondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian.
Diatasnya dibangun ego, tak sadar pribadi, dan pengalaman individu. Mengabaikan
tak sadar dapat merusak ego, karena tak sadar dapat membelokkan tingkah laku
menjadi menyimpang. Seperti yang terjadi pada Nina, secara sadar ia mengerti
bahwa menjadi peran Black Swan adalah hal yang sulit ia lakukan, lalu ia
membiarkan ketidaksadaran pribadinya terjadi ditengah tekanan dan
permasalahan-permasalahan. Semua itu menjadikan ia mengalami
halusinasi-halusinasi, delusi, menganggap ada doppelganger pada dirinya dan simptom gangguan psikologik.
d. Kesimpulan
Kesimpulan yang
didapat dari review dan analisa pada film ini adalah hakikatnya manusia adalah untuk
aktualisasi diri sama halnya pada Nina yang ingin menjadi sempurna dalam
perannya menjadi ratu angsa saat pertunjukan. Segala hal ia lakukan demi
menjadi superior bahkan obsesinya yang amat sangat itu dapat mengubah tingkah
laku dan kepribadiannya. Tekanan dan permasalahan yang bertubi-tubi ia rasakan
dan menjadi permasalahan mental. Pada dasarnya ia ingin menjadi superior karena
jiwa seni dalam dirinya yang ingin menonjol karena gaya hidup yang dipenuhi dengan
menari sejak kecil. Nina memang orang yang perfeksionis dan penuh pengendalian
karena didikan ibunya yang otoriter, ia anti sosial dan kurang bisa mengambil
keputusan sendiri. Namun seiring proses latihannya ia mulai berkehendak bebas
dan sedikit melampaui batas. Hingga akhirnya dapat mencapai superiornya yaitu
tampil sempurna sebagai Queen Lake.
Referensi
:
Alwisol.
(2009). Psikologi Kepribadian.
Malang: UMM Press.
Aiken.
(1993). Dinamika Kepribadian.
Jakarta: Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar